Tempat Curhatnya Seorang Driver Gojek

Jumat, 11 Agustus 2017

Real Story : Pahittt,... Orderan di Cancel Depan Rumah Customer

Sebagai seorang driver gojek, pasti pernah mengalami kejadian yang tidak mengenakan pada saat narik. Salah satunya adalah orderan di cancel customer disaat kita sudah di titik jemput yang jaraknya dari posisi awal kita lumayan jauh.

Kejadian ini saya alami beberapa waktu yang lalu, tepatnya tanggal 23 Juli 2017. Waktu itu saya baru saja menyelesaikan orderan GoFood di perumahan Meadow Green (Salah satu perumahan dikawasan Lippo Cikarang). Begitu selesai drop Off, masuk orderan Go Ride yang langsung saya ambil. Saya lihat, titik jemput orderan tersebut di perumahan Taman Sentosa (Sekitar 9 KM dari Meadow Green).  Karena jarak jemputnya lumayan jauh, saya cancel orderan tersebut.

Jarak dari Meadow Green Ke Taman Sentosa ( Di Map 9.4 Km), lewat jalan pintas paling 6-7 KM.


Gak berapa lama masuk lagi orderan yang sama ke HP saya, "Rusak nih performa,... " Kata saya waktu itu yang memang kondisi performa sudah kritis. Daripada tambah rusak performa, saya ambil orderan tersebut dan langsung saya telpon customer.

"Hallo Selamat Sore Mba, saya Anto dari Gojek. Ibu posisi dimana ? " Tanya saya dalam telepon.
"Saya posisi di Taman Sentosa. Mas bisa ga jemput saya cepet, 5 menit ya ?" Kata customer di seberang telpon sana.
"Ga bisa Mba, posisi saya di Meadow Green. Paling cepet juga 10 sampai 15 menit" Kata saya lagi.

Tiba-tiba telepon terputus. Ga tau kenapa, yang jelas bukan saya yang mutusin telepon.

Ga berapa lama, customer telepon, langsung saya angkat.

"Gimana pak bisa ga jemput ?"
"Terserah mba, kalo mau nunggu ya saya jalan. Kalo ga ya mending cancel aja "..
"Ya udah deh pak, saya tungguin. Tapi 5 menit ya pak...." Customer masih ngeyel minta dateng 5 menit.
"Bisa 5 menit. Tapi saya terbang ketempat Mbanya..." saya jawabnya sambil becanda. Customer pun ikut ketawa mendengar jawaban ngasal saya.

"Ya sudah gpp deh saya tungguin ,...Tapi diusahain cepat ya pak" kata dia lagi..
"Iya, saya usahain secepat mungkin yang saya bisa ya mba". Telepon ditutup, saya langsung ngebut ke arah taman Sentosa.

Dari nada bicara customer kedengarannya dia lagi terburu-buru sekali. Makanya saya bela-belain bawa motor gaspol, menembus jalanan macet jam pulang kerja karyawan.

Saya lewat depan putaran yang ada di Gemala Pik, karena putaran yang ada di depan Taman Sentosa ditutup. dari situ saya masuk gang kecil setelah gedung MS Niew tembus sekolahan Don Bosco Taman Sentosa.

Singkat cerita, saya sampe didepan rumah yang dituju. Saya buka HP berniat untuk telp customer untuk konfirmasi bahwa saya sudah ada didepan rumah. Kaget begitu saya lihat tampilan order ternyata sudah dibatalkan.

Saya lihat di call register masih ada nomor dia (karena customer sempat telepon langsung). Saya telpon, berulang kali tidak ada jawaban. Saya simpan nomornya, saya telpon pakai WA juga tidak diangkat.

Sudah diambang batas rasa kesal, pengen rasanya saya maki customer tersebut dengan barbagai macam sumpah serapah biar lega perasaan ini. Saya coba tahan, dan mencoba untuk tetap berpikir dingin.

Saya coba kirim pesan WA, dengan bahasa keras tapi tetap sopan. Berikut hasil percakapan via WA saya dengan customer saya.


Di WA dia masih ngeles dan ga ngerasa bersalah sama sekali udah cancel orderan seenaknya. Segala pake alesan hujan lagi. Padahal mah ga hujan sama sekali, cuma gerimis kecil aja. Itupun pada saat saya sampai ditempat dia gerimisnya udah berhenti.

Dengan perasaan masih agak marah dan kesal, saya tetap mencoba untuk tidak terpancing emosi dengan membalas WA dengan kata-kata kasar. Saya malah sudahlah pasrah dan tidak mau memperpanjang urusan ini dengan customer.

Paling banter saya cuma bisa mbatin dalam hati,.... "Demi Allah saya ga ridho, akan saya tagih nanti diakhirat"... He..he...he...Lebay ya,...  Tapi ya cuma motivasi itu yang bikin saya tenang dan tetap ngebales WA dia dengan kata-kata datar.

Kalau saya breakdown kerugian saya diantaranya adala :
  • Waktu (berkisar 0.5 -1 jam) mana pas jam Rush Hour  Gofood lagi,...
  • Pulsa
  • Bensin
Tapi bukan itu yang bikin saya jengkel, kesal dan marah. Kesan bahwa dia tidak mau tanggung jawab (ditelpon tidak mau angkat) dan tidak merasa bersalahnya itu lho yang bikin saya geregetan.


Beberapa hari setelah kejadian, dia ada telpon berapa kali tapi tidak pernah saya gubris. Sampai akhirnya dia kirim pesan seperti Screen Shoot diatas.

Sebenarnya saya tidak mengharapkan sama sekali pulsa dari dia, dengan dia sudah menyadari kesalahan dia saja sudah cukup. Tolong jadikan itu pelajaran dan jangan diulangi lagi.

Itulah cerita saya ketika menghadapi cancel order seenaknya dari customer. Mungkin teman-teman driver dilapangan banyak juga mengalami kejadian serupa, tetap sabar jangan sampai terbawa emosi sehingga segala macam sumpah serapah dan kata-kata kotor keluar semua lewat WA, SMS atapun Telepon. Kalau sampe kejadian, semuanya itu bisa dijadikan senjata oleh customer untuk dilaporkan ke Gojek. Habis nanti kita, rugi sendiri jadinya kan,.....

Buat customer gojek yang kebetulan mampir ke blog ini, tolong diingat apabila driver sudah telepon konfirmasi untuk menjalankan orderan. Jangan sekali-kali maen cancel order seenaknya. Apalagi orderan GoFood yang drivernya harus mengeluarkan uang belanja terlebih dahulu. Driver gojek bukan jin yang begitu diorder langsung keluar dari HP nongol depan customer... Butuh proses, jalan dari titik asal driver ke titik jemput, kena macet dll.

Kalau order GoFood juga perlu proses, datang ke resto, tunggu masak makanannya, antri dll. Saling mengerti dan memahami aja, driver juga tidak ingin mengulur-ulur orderan. Secepatnya ingin menyelesaikan orderan agar bisa dapat orderan yang lainnya.



Note :
* Cerita ini, saya alami sendiri. Saya Share semata untuk berbagi pengalaman saja.
** Tidak untuk memojokan pihak tertentu
  

Share:

Definition List

Unordered List

Our Services